Kurun waktu 5 tahun ini, negara kita yang tercinta ini sering sekali dilanda bencana, dari gempa, tsunami, longsor, situ gintung dan masih banyak lagi. Saat kejadian tersebut kita semua hanya bisa terpana melihat alam mengamuk. Semua yang dilewatinya hancur, tidak ada yang bersisa.
Kita semua larut dalam kesedihan yang mendalam, meratapi kepergian orang-orang yang kita cintai dan harta kita yang hancur berantakan. Tidak ada yang mampu menahan amukan dari alam. Kita hanya bisa pasrah menerima. Benarkah Alam sudah enggan bersahabat dengan kita? Benarkah Bumi kita sudah renta sehingga sering sakit? Benarkah Alam ini sangat kejam?
Sebelum kita menghakimi siapa yang salah ataupun benar atas bencana alam, saya mengajak para blogger, kawula muda, dan seluruh insan dunia. Marilah kita menyadari satu hal yaitu : Apapun yang terjadi di dunia ini tidaklah muncul begitu saja. Ada sesuatu hal yang mengakibatkan hal lain terjadi (Ada sebuah sebab yang mengakibatkan sesuatu terjadi ).
Oleh karena itu, pernahkah kita sadari apa yang membuat alam begitu ganas? Coba perhatikan bagaimana perlakuan kita terhadap alam. Kita merampas hutan yang menjadi penyangga dunia, kita menguras semua hasil bumi yang menjadi penopang dunia, kita mengeksploitasi semua makhluk hidup demi mencapai tujuan kita, kita saling berlomba menunjukan bahwa saya lebih hebat dari kamu dengan berbagai cara.
Hal-hal yang kita lakukan telah melukai alam begitu parah, namun alam tetap memberikan apa yang bisa dia berikan kepada kita. Nah, untuk menjaga kelangsungan tersebut, Alam berusaha keras untuk menjaga dunia tetap nyaman ditempati. Oleh karena itu, Alam mempunyai caranya tersendiri untuk memperbaiki dirinya, bagaimanakah itu? Alam akan menunjukan kemampuannya yang kita kenal dengan BENCANA ALAM.
Jadi, bencana alam itu mengingatkan kepada kita, bahwasannya kita lah yang membuat segala bencana itu terjadi. Alam tidak pernah kurang dalam menyediakan kebutuhan makhluk di dalamnya, hanya saja karena keserakahan kita, kita mengakibatkan kerusakan alam yang begitu parah.
Marilah kita kurangi keserakahan kita, tumbuhkan dalam diri kita rasa puas, bukan kah itu yang diajarkan oleh agama?....Mari kita lindungi alam kita
Kita semua larut dalam kesedihan yang mendalam, meratapi kepergian orang-orang yang kita cintai dan harta kita yang hancur berantakan. Tidak ada yang mampu menahan amukan dari alam. Kita hanya bisa pasrah menerima. Benarkah Alam sudah enggan bersahabat dengan kita? Benarkah Bumi kita sudah renta sehingga sering sakit? Benarkah Alam ini sangat kejam?
Sebelum kita menghakimi siapa yang salah ataupun benar atas bencana alam, saya mengajak para blogger, kawula muda, dan seluruh insan dunia. Marilah kita menyadari satu hal yaitu : Apapun yang terjadi di dunia ini tidaklah muncul begitu saja. Ada sesuatu hal yang mengakibatkan hal lain terjadi (Ada sebuah sebab yang mengakibatkan sesuatu terjadi ).
Oleh karena itu, pernahkah kita sadari apa yang membuat alam begitu ganas? Coba perhatikan bagaimana perlakuan kita terhadap alam. Kita merampas hutan yang menjadi penyangga dunia, kita menguras semua hasil bumi yang menjadi penopang dunia, kita mengeksploitasi semua makhluk hidup demi mencapai tujuan kita, kita saling berlomba menunjukan bahwa saya lebih hebat dari kamu dengan berbagai cara.
Hal-hal yang kita lakukan telah melukai alam begitu parah, namun alam tetap memberikan apa yang bisa dia berikan kepada kita. Nah, untuk menjaga kelangsungan tersebut, Alam berusaha keras untuk menjaga dunia tetap nyaman ditempati. Oleh karena itu, Alam mempunyai caranya tersendiri untuk memperbaiki dirinya, bagaimanakah itu? Alam akan menunjukan kemampuannya yang kita kenal dengan BENCANA ALAM.
Jadi, bencana alam itu mengingatkan kepada kita, bahwasannya kita lah yang membuat segala bencana itu terjadi. Alam tidak pernah kurang dalam menyediakan kebutuhan makhluk di dalamnya, hanya saja karena keserakahan kita, kita mengakibatkan kerusakan alam yang begitu parah.
Marilah kita kurangi keserakahan kita, tumbuhkan dalam diri kita rasa puas, bukan kah itu yang diajarkan oleh agama?....Mari kita lindungi alam kita
Comments
Post a Comment